ilustrasi |
Oleh : Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang
TETAPLAH lurus pada pendirian dan cita-cita. Nakhoda perahu kadang harus berpirau menghadapi terjangan badai dan ombak. Tetapi sasaran dan tujuan telah tegas dia tetapkan sejak dahulu. Dia tidak akan pergi ke tempat lain. Dia ingin mencapai tujuan itu, walau perahu harus menempuh jalan berliku.
Pemimpin itu harus berani mengambil langkah tidak populer. Itu yang diajarkan Natsir kepada saya. Ketika menggalang Mosi Integral untuk membubarkan Republik Indonesia Serikat (RIS). Mohamad Natsir “terpaksa” berunding dengan PKI. Anda bisa lihat tandatangan Ir Sakirman, Ketua Fraksi PKI di DPR RIS di antara penandatangan Mosi Integral. Tidak semua pimpinan Masyumi setuju Natsir berunding dengan PKI. Tapi itulah politik. Natsir ternyata berhasil mendorong pembubaran RIS dan membentuk kembali NKRI.
ilustrasi |
ilustrasi |
Mohamad Roem adalah salah seorang pemimpin yang ditahan dan diasingkan Belanda ke Bukit Menumbing bersama Sukarno, Hatta, Agus Salim dan Ali Sastroamidjojo. Pemerintah RI yang sah ketika itu dikendalikan PDRI yang dipimpin Sjafrudin Prawiranegara. Belanda mengajak berunding dengan RI atas desakan Dewan Keamanan PBB dan tekanan Amerika. Muhammad Roem diutus Sukarno untuk berunding dengan Van Royen di Kaliurang Yogya. Partai Masyumi marah, PDRI marah, Jenderal Soedirman marah, karena pemerintah yang sah adalah PDRI, sementara Sukarno dll sedang ditawan Belanda. Atas dasar apa Roem berunding dengan Belanda? Tetapi perundingan Roem Royen itulah yang mengakhiri konflik RI Belanda. Kedua pihak sepakat mengakhiri konflik, Belanda bersedia “menyerahkan” kedaulatan kepada Indonesia melalui RIS.
Dengan penyerahan kedaulatan, bendera RIS akan dikibarkan di Markas PBB dan kemerdekaan Indonesia diakui oleh seluruh dunia. Tanggal 27 Desember 1949, Konperensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan di Scheveningen, Den Haag. RIS terbentuk, Belanda serahkan kedaulatan kepada RIS. Tanggal 1 Januari 1950 bendera merah putih berkibar di markas PBB New York.
Apakah Roem pengkhianat? Tidak ! Belakang hari dia diakui sebagai Pahlawan Nasional. Langkah pemimpin seringkali disalahfahami. Itulah sejarah.
*Yusril Ihza Mahendra*
*_Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang_*
Komentar
Posting Komentar