Langsung ke konten utama

PBB Kuasai Dua Kursi di Penajam Paser Utara

ilustrasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menurut rencana, Senin (22/7/2019) besok, menggelar pleno terbuka penetapan calon anggota legislatif terpilih 2019-2024. Seperti apa wajah DPRD PPU lima tahun ke depan.

Tak banyak, bahkan tak ada perubahan dibandingkan hasil pleno rekapitulasi pengitungan suara yang sudah digelar pada 4-5 Mei 2019 lalu. Sebab, penghitungan hasil suara tak dipersoalkan sampai ke Mahkamah Konstitusi.

Dari hasil rekapitulasi tersebut, Partai Demokrat kali ini akan lebih dominan menguasai parlemen Penajam Paser Utara. Partai berlambang bintang mercy ini meraih suara terbanyak mencapai 16.567 suara.

Kemudian Partai Golongan Karya (Golkar) 13.211 suara, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebanyak 12.882, serta Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan meraih 11.042 suara.

Namun berdasarkan penghitungan perolehan kursi DPRD, pada pasal 415 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, maka jabatan Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara milik Partai Demokrat dengan memperoleh empat kursi.

Partai Gerindra berhak jabatan Wakil Ketua I DPRD dengan perolehan empat kursi, dan PDI Perjuangan yang juga meraih empat kursi berhak jabatan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara.

Partai Golkar yang selama tiga periode menduduki jabatan Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara tergeser, karena hanya memperoleh tiga kursi.

Jumlah perolehan kursi Partai Golkar itu sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing memiliki dua kursi.

Partai Perindo jadi satu-satunya partai baru yang meraih kursi di DPRD Penajam Paser Utara. Mereka merebutnya dari daerah pemilihan Dapil 1 (Penajam).

Ketua KPU Kabupaten Penajam Paser Utara, Irwan Syahwana, akhir pekan lalu, mengatakan rapat pleno penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 dilaksanakan pada Senin (22/7).

“Kami siapkan 60 undangan rapat pleno penetapan perolehan kursi dan calon terpilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) itu. Untuk perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019, masing-masing diundang tiga orang,” katanya. Selain partai peserta Pemilu 2019, KPU Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengundang sejumlah pejabat pemerintah terkait, serta unsur musyawarah pimpinan daerah menghadiri rapat pleno terbuka tersebut. (sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aneh! Mesir Bantu LNA Libya, Netizen Malah Sibuk Romantisme Dinasti Firaun dan Utsmaniyah

Kampanye anti terorisme Libya yang dilaksanakan oleh pemerinatahan GNA Libya melawan milisi LNA Jenderal Haftar malah melebar kemana-mana. Secara politik GNA memang didukung oleh Turki, Qatar, NATO dll namun LNA juga didukung oleh Arab Saudi, UAE, Prancis, Rusia, Yunani dll. Namun usai Mesir mengerahkan pasukan ke perbatasan Libya untuk mendukung LNA, netizen di jagat Twitter malah sibuk dengan romantisisme Dinasti Firaun dengan Utsmaniyah Turki. Ada yang membandingkan peta luas wilayah yang pernah dikuasai oleh Firaun Mesir dengan peta Utsmaniyah. Namun ada juga yang menjelaskan perbandingan itu tidak sesuai konteks. Tapi seharusnya antara Utsmaniyah dengan Mamluk. Mamluk adalah Dinasti yang pernah berkuasa di Mesir dan pernah menghalau perluasan pasukan Mongol usai menduduki Baghdad. Namun secara darah, Mamluk sebenarnya adalah orang Turki juga yang bisa saja berasal dari berbagai ras. Lihat bernagai komentar netizen di sini: https://twitter.com/LNA2019M/status/1269685911

Riwayat Penerbit Bulan Bintang

Kantor Penerbit Bulan Bintang Berbeda dengan Al-Maarif, Penerbit Bulan Bintang sejak awal berdiri pada 1951 sudah mematenkan diri mempublikasikan buku-buku berkualitas dan ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Penerbitan yang diinisiasi Haji Abdul Manaf El-Zamzami aliah Haji Amelz ini pada masa jayanya mampu menerbitkan 120 judul buku dalam setahun. Ketika Orde Baru mulai menguat, Bulan Bintang tetap berani menerbitkan karya-karya para tokoh Masyumi yang kritis kepada rezim seperti Hamka, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, juga Profesor Harun Nasution (hlm. 164-165). Baca:  Kisah Penerbit Buku Legendaris Bulan Bintang Dan Amelz, Sang Pendiri Asal Aceh Kedua penerbit ini memudar kejayaannya kala memasuki dasawarsa 1980-an. Keduanya dibelit masalah manajerial dan tak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar perbukuan. Eksistensinya mulai tergerus oleh penerbit-penerbit buku Islam baru yang muncul dengan langgam berbeda. ( baca selanjutnya )

95 Persen Netizen tak Yakin Dirut Baru @Imanbr Bisa Buat @TVRINasional Lebih Baik dari @TRTWorld dan @AJEnglish

Iman Brotoseno, kader PDIP, terpilih menjadi Dirut TVRI. Ternyata tak semua netizen yakin dengan kemampuan pengganti Helmi Yahya tersebut. Dalam sebuah polling di Twitter, hampir 95 persen yakin TVRI tak mampu bangkit di bawah kepemimpinan dirut yang baru itu. Baca sumber: https://twitter.com/pbb2024/status/1266765928227717120?s=19