Langsung ke konten utama

Politikus PBB Ini Komentari Pertanyaan Media ke Yusril Soal FPI

Yusril Ihza Mahendra


BRIGADE HIZBULLAH PBB -- Yusrill menjawab pertanyaan media soal isu perpanjangan izin FPI baru-baru ini.

Politikus PBB Muhammad Ali Fikri pun mengomentari hal tersebut di akun Facebooknya. (lihat) Menurutnya, pertanyaan itu lebih pantas diajukan ke ketum parpol lain.

Begini selengkapnya:

Kata Ketum PBB terkait keadaan FPI Sekarang

Izin FPI sudah habis sejak 20 Juni 2019 dan tengah diurus perpanjangannya. Pemerintah mempersilakan FPI untuk melengkapi 5 syarat perpanjangan izin SKT yang belum selesai.

Kelima syarat yang perlu dilengkapi itu adalah penomoran surat permohonan untuk perpanjangan SKT; tanda tangan petinggi FPI di AD/ART; surat pernyataan untuk melaporkan kegiatan; pernyataan bahwa lambang, bendera, dan atribut yang dimiliki bukan milik organisasi lain; serta rekomendasi dari Kementerian Agama.

"Jadi dia mendaftar di Kementerian Dalam Negeri, dan dalam jangka waktu tertentu, ya masa pendaftarannya selesai. Habis. Tinggal diperpanjang saja. Diperpanjang atau tidak, saya belum tahu juga karena kita (PBB) saat ini tidak berada di dalam pemerintah. Jadi susah saya menjawab pertanyaan itu," papar Ketum Partai Bulan Bintang ini..

https://www.facebook.com/100001658451515/posts/2391784060886852/
=====================

🤔kenapa wartawan bertanya kepada YIM?🤔

Kalau pertanyaan menyangkut YIM sebagai sosok Ketum Parpol Islam, maka yg paling pas ditanya adalah presiden PKS sebab parpol ini yg diakui HRS sebagai satu2nya partai yg tak pernah mengkhianati umat Islam (mungki saat masih bernama PK/1999-2004) tidak menjadi hitungan HRS saat PK meninggalkan PBB dalam usaha mengubah isi pasal 29 ayat 1 agar memuat "menjalankan kewajiban sesuai syari' at Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
--------------------------------------

Syari' at Islam yg mana yg dilanggar YIM/PBB dalam Pemilu 2019? Sehingga YIM dituduh pengkhianat, dituduh para kampreter sebagai orang munafiq, dikafirkan dan tuduhan keji lainnya?

Dan saat yang mereka bela (Parabowo/Gerindra/PAN/Demokrat) berpaling "menengok" kearah 01, serta pasivnya PKS dalam menyuarakan dukungan terhadap FPI, kampreter hanya diam🤔👀👂🏻?

Apakah mereka mengambil pelajaran saat kemaren tergesa2 mencacimaki YIM/PBB sehingga saat ini mereka lebih memilih "diam dulu" sambil meliat perkembangan dinamika politik?
---------------

Dalam 17 poin isi fakta integritas sudah disoal YIM bahwa tidak ada poin2 yg menyebut soal2 penegakkan Syari' at Islam, format fakta integritas bukanlan kontrak politik sehingga tak mengikat dan dapat dibatalkan kapan pun secara sepihak dan masih banyak penjabaran YIM mengenai kepentingan Umat namun YIM dan PBB dibuang jauh dari koalisi fatamorgana dan difitnah meninggalkan barisan umat Islam!?

#2019_2024YIMLAGI
#KETUMPBBTETAPYIM
#YIMMEMANGOKE
#PBBUNTUKUMAT
#PBBPEJUANGSYARIAT
#BELAISLAM
#BELARAKYAT
#BELANKRI
#SayaPBBdanTetapPBB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aneh! Mesir Bantu LNA Libya, Netizen Malah Sibuk Romantisme Dinasti Firaun dan Utsmaniyah

Kampanye anti terorisme Libya yang dilaksanakan oleh pemerinatahan GNA Libya melawan milisi LNA Jenderal Haftar malah melebar kemana-mana. Secara politik GNA memang didukung oleh Turki, Qatar, NATO dll namun LNA juga didukung oleh Arab Saudi, UAE, Prancis, Rusia, Yunani dll. Namun usai Mesir mengerahkan pasukan ke perbatasan Libya untuk mendukung LNA, netizen di jagat Twitter malah sibuk dengan romantisisme Dinasti Firaun dengan Utsmaniyah Turki. Ada yang membandingkan peta luas wilayah yang pernah dikuasai oleh Firaun Mesir dengan peta Utsmaniyah. Namun ada juga yang menjelaskan perbandingan itu tidak sesuai konteks. Tapi seharusnya antara Utsmaniyah dengan Mamluk. Mamluk adalah Dinasti yang pernah berkuasa di Mesir dan pernah menghalau perluasan pasukan Mongol usai menduduki Baghdad. Namun secara darah, Mamluk sebenarnya adalah orang Turki juga yang bisa saja berasal dari berbagai ras. Lihat bernagai komentar netizen di sini: https://twitter.com/LNA2019M/status/1269685911

Riwayat Penerbit Bulan Bintang

Kantor Penerbit Bulan Bintang Berbeda dengan Al-Maarif, Penerbit Bulan Bintang sejak awal berdiri pada 1951 sudah mematenkan diri mempublikasikan buku-buku berkualitas dan ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Penerbitan yang diinisiasi Haji Abdul Manaf El-Zamzami aliah Haji Amelz ini pada masa jayanya mampu menerbitkan 120 judul buku dalam setahun. Ketika Orde Baru mulai menguat, Bulan Bintang tetap berani menerbitkan karya-karya para tokoh Masyumi yang kritis kepada rezim seperti Hamka, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, juga Profesor Harun Nasution (hlm. 164-165). Baca:  Kisah Penerbit Buku Legendaris Bulan Bintang Dan Amelz, Sang Pendiri Asal Aceh Kedua penerbit ini memudar kejayaannya kala memasuki dasawarsa 1980-an. Keduanya dibelit masalah manajerial dan tak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar perbukuan. Eksistensinya mulai tergerus oleh penerbit-penerbit buku Islam baru yang muncul dengan langgam berbeda. ( baca selanjutnya )

95 Persen Netizen tak Yakin Dirut Baru @Imanbr Bisa Buat @TVRINasional Lebih Baik dari @TRTWorld dan @AJEnglish

Iman Brotoseno, kader PDIP, terpilih menjadi Dirut TVRI. Ternyata tak semua netizen yakin dengan kemampuan pengganti Helmi Yahya tersebut. Dalam sebuah polling di Twitter, hampir 95 persen yakin TVRI tak mampu bangkit di bawah kepemimpinan dirut yang baru itu. Baca sumber: https://twitter.com/pbb2024/status/1266765928227717120?s=19