Langsung ke konten utama

Tiga Kader Partai Bulan Bintang Kolaka Utara Ditetapkan DPRD 2019-2024

ilustrasi


BRIGADE HIZBULLAH PBB -- KPU Kolaka Utara (Kolut) resmi menetapkan 25 anggota DPRD terpilih masa bakti 2019-2024 melalui rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan penetapan calon terpilih anggota DPRD Kolut hasil pemilu 2019, di salah satu hotel di Lasusua, Selasa (13/8/2019).

Ketua KPU Kolut, Susanti, mengungkapkan penetapan perolehan kursi parpol dan anggota DPRD terpilih, sudah sesuai jadwal.

Nama calon Anggota DPRD Kolut terpilih berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil) yakni Dapil Kolut I meliputi Kecamatan Wawo, Lambai, Ranteanging, Lasusua, dan Katoi yakni Muh. Zafaat Nur (Demokrat),  2.063 suara, Ulfa Haeruddin (PKB) 1412 suara, H. Akhiruddin (PPP) 686 suara, Nasir (PDIP) 725 suara, Drs. Sabri Mustamin (Demokrat) 1777 suara, Ahmadi (Gerindra) 1010 suara, Abu Muslim (Golkar) 914 suara, Drs. H. Sudarmin (PBB) 1355 suara, dan Martani Mustafa (PKB) 1375 suara. Total 9 kursi.

Dapil Kolut II meliputi Kecamatan Kodeoha, Tiwu, Ngapa, dan Watunohu yakni Hj. Sukmawati (PKB) 1664 suara, Firdaus Karim (Demokrat) 1292 suara, Adi Putra (Gerindra) 761 suara, Hj. Yuli Muliana (PBB) 553 suara, H. Incing (PPP) 816 suara, Agusdin (PDIP) 1343 suara, H. Burhanuddin (PKB) 1201 suara, dan Baharuddin (Demokrat) 1051 suara. Total 8 kursi.

Dapil Kolut III meliputi Kecamatan Pakue, Pakue Tengah, Pakue Utara, Batu Putih, Porehu, dan Tolala yakni Buhari Jumas (Demokrat) 2162 suara, M. Syair (PKB) 1190 suara, Nirma (Demokrat) 1895 suara, Hardianti (Demokrat) 1790, Arifuddin (PDIP) 773 suara, M. Hadirman Sarira (PBB) 1024 suara, Basman (Demokrat) 1678 suara, dan Mustamrin Saleh (PPP) 1098 suara. Total 8 kursi.

Pleno tersebut juga menetapkan Partai Demokrat menjadi peraih kursi terbanyak yakni 8 kursi, disusul PKB 5 kursi, PDIP 3 kursi, PPP 3 kursi, PBB 3 kursi, Gerindra 2 Kursi, dan Golkar 1 kursi. Total 25 kursi.

Pleno yang dipimpin langsung oleh ketua KPU Kolut dan mendapat pengawalan ketat oleh kepolisian juga mendapat apresiasi positif dari Bupati Kolut Drs. H. Nur Rahman Umar, MH yang turut hadir memberikan sambutan. (sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aneh! Mesir Bantu LNA Libya, Netizen Malah Sibuk Romantisme Dinasti Firaun dan Utsmaniyah

Kampanye anti terorisme Libya yang dilaksanakan oleh pemerinatahan GNA Libya melawan milisi LNA Jenderal Haftar malah melebar kemana-mana. Secara politik GNA memang didukung oleh Turki, Qatar, NATO dll namun LNA juga didukung oleh Arab Saudi, UAE, Prancis, Rusia, Yunani dll. Namun usai Mesir mengerahkan pasukan ke perbatasan Libya untuk mendukung LNA, netizen di jagat Twitter malah sibuk dengan romantisisme Dinasti Firaun dengan Utsmaniyah Turki. Ada yang membandingkan peta luas wilayah yang pernah dikuasai oleh Firaun Mesir dengan peta Utsmaniyah. Namun ada juga yang menjelaskan perbandingan itu tidak sesuai konteks. Tapi seharusnya antara Utsmaniyah dengan Mamluk. Mamluk adalah Dinasti yang pernah berkuasa di Mesir dan pernah menghalau perluasan pasukan Mongol usai menduduki Baghdad. Namun secara darah, Mamluk sebenarnya adalah orang Turki juga yang bisa saja berasal dari berbagai ras. Lihat bernagai komentar netizen di sini: https://twitter.com/LNA2019M/status/1269685911

Riwayat Penerbit Bulan Bintang

Kantor Penerbit Bulan Bintang Berbeda dengan Al-Maarif, Penerbit Bulan Bintang sejak awal berdiri pada 1951 sudah mematenkan diri mempublikasikan buku-buku berkualitas dan ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Penerbitan yang diinisiasi Haji Abdul Manaf El-Zamzami aliah Haji Amelz ini pada masa jayanya mampu menerbitkan 120 judul buku dalam setahun. Ketika Orde Baru mulai menguat, Bulan Bintang tetap berani menerbitkan karya-karya para tokoh Masyumi yang kritis kepada rezim seperti Hamka, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, juga Profesor Harun Nasution (hlm. 164-165). Baca:  Kisah Penerbit Buku Legendaris Bulan Bintang Dan Amelz, Sang Pendiri Asal Aceh Kedua penerbit ini memudar kejayaannya kala memasuki dasawarsa 1980-an. Keduanya dibelit masalah manajerial dan tak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar perbukuan. Eksistensinya mulai tergerus oleh penerbit-penerbit buku Islam baru yang muncul dengan langgam berbeda. ( baca selanjutnya )

95 Persen Netizen tak Yakin Dirut Baru @Imanbr Bisa Buat @TVRINasional Lebih Baik dari @TRTWorld dan @AJEnglish

Iman Brotoseno, kader PDIP, terpilih menjadi Dirut TVRI. Ternyata tak semua netizen yakin dengan kemampuan pengganti Helmi Yahya tersebut. Dalam sebuah polling di Twitter, hampir 95 persen yakin TVRI tak mampu bangkit di bawah kepemimpinan dirut yang baru itu. Baca sumber: https://twitter.com/pbb2024/status/1266765928227717120?s=19