Langsung ke konten utama

Waketum Baru PBB Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin Masuk Bursa Wagub DKI

 Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin dipilih oleh Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi Waketum 2019-2024 (sumber)
BRIGADE HIZBULLAH PBB -- Sudah setahun lebih Sandiaga Uno mengundurkan diri dari kursi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Namun penggantinya belum juga ditunjuk DPRD DKI. Karena itu Anies Baswedan pun meminta DPRD 2019-2024 yang baru dilantik untuk memprioritaskan pemilihan wagub. (baca)

“Jadi persis setahun sesudah ini (Sandiaga mundur), DPRD bertugas ya? Saya berharap mudah-mudahan nanti Dewan memasukkan agenda pemilihan wakil gubernur sebagai salah satu agenda awal di masa tugasnya,” ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief ‎Poyuono mengusulkan supaya Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Anies Baswedan sebaiknya dari tokoh pensiunan militer atau polisi. “Karena ini penting untuk menciptakan ketertiban dan kedisplinan kota Jakarta,” ujar Arief, Kamis (29/8). (baca)

Menurut Arief, jika mantan militer dan polisi menjadi pendamping Anies Baswedan dia meyakini masyarakat akan menyabut positif. Bahkan dia mengklaim tidak akan ada yang melakukan penolakan. “Saya rasa masyarakat Jakarta akan banyak yang menerima nantinya,” katanya.

Arief berujar, sosok mantan Deputi Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayjen TNI Tatang Zaenudin dan mantan Kapolda Metro Komjen Pol Moch Iriawan yang saat ini menjabat sekjen Lemhanas, sangat ‎pas untuk didorong sebagai Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Anies Baswedan. “Pengalaman mereka dalam manajemen birokrasi pemerintahan sudah tidak diragukan lagi,” ungkapnya.

Arief menuturkan, Tatang Zaenudin namanya sangat populer ketika bertugas di Basarnas. Karena dia memimpin langsung pencarian jatuhnya pesawat Air Asia yang beberapa tahun lalu. Sehingga namanya cukup menoreh tinta emas.

Kemudian, Komjen Pol Moch Iriawan juga punya segudang pengalaman baik jadi Plt Gubernur Jawa Barat maupun berhasil mengamankan jalannya pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Sehingga usulnya ini perlu diakomonir untuk bisa dilaksanakan. “Jadi kedua tokoh ini Akan Saya ajukan ke DPP Gerindra untuk bisa didorong sebagai calon Wagub DKI Jakarta,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aneh! Mesir Bantu LNA Libya, Netizen Malah Sibuk Romantisme Dinasti Firaun dan Utsmaniyah

Kampanye anti terorisme Libya yang dilaksanakan oleh pemerinatahan GNA Libya melawan milisi LNA Jenderal Haftar malah melebar kemana-mana. Secara politik GNA memang didukung oleh Turki, Qatar, NATO dll namun LNA juga didukung oleh Arab Saudi, UAE, Prancis, Rusia, Yunani dll. Namun usai Mesir mengerahkan pasukan ke perbatasan Libya untuk mendukung LNA, netizen di jagat Twitter malah sibuk dengan romantisisme Dinasti Firaun dengan Utsmaniyah Turki. Ada yang membandingkan peta luas wilayah yang pernah dikuasai oleh Firaun Mesir dengan peta Utsmaniyah. Namun ada juga yang menjelaskan perbandingan itu tidak sesuai konteks. Tapi seharusnya antara Utsmaniyah dengan Mamluk. Mamluk adalah Dinasti yang pernah berkuasa di Mesir dan pernah menghalau perluasan pasukan Mongol usai menduduki Baghdad. Namun secara darah, Mamluk sebenarnya adalah orang Turki juga yang bisa saja berasal dari berbagai ras. Lihat bernagai komentar netizen di sini: https://twitter.com/LNA2019M/status/1269685911

Riwayat Penerbit Bulan Bintang

Kantor Penerbit Bulan Bintang Berbeda dengan Al-Maarif, Penerbit Bulan Bintang sejak awal berdiri pada 1951 sudah mematenkan diri mempublikasikan buku-buku berkualitas dan ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Penerbitan yang diinisiasi Haji Abdul Manaf El-Zamzami aliah Haji Amelz ini pada masa jayanya mampu menerbitkan 120 judul buku dalam setahun. Ketika Orde Baru mulai menguat, Bulan Bintang tetap berani menerbitkan karya-karya para tokoh Masyumi yang kritis kepada rezim seperti Hamka, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, juga Profesor Harun Nasution (hlm. 164-165). Baca:  Kisah Penerbit Buku Legendaris Bulan Bintang Dan Amelz, Sang Pendiri Asal Aceh Kedua penerbit ini memudar kejayaannya kala memasuki dasawarsa 1980-an. Keduanya dibelit masalah manajerial dan tak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar perbukuan. Eksistensinya mulai tergerus oleh penerbit-penerbit buku Islam baru yang muncul dengan langgam berbeda. ( baca selanjutnya )

95 Persen Netizen tak Yakin Dirut Baru @Imanbr Bisa Buat @TVRINasional Lebih Baik dari @TRTWorld dan @AJEnglish

Iman Brotoseno, kader PDIP, terpilih menjadi Dirut TVRI. Ternyata tak semua netizen yakin dengan kemampuan pengganti Helmi Yahya tersebut. Dalam sebuah polling di Twitter, hampir 95 persen yakin TVRI tak mampu bangkit di bawah kepemimpinan dirut yang baru itu. Baca sumber: https://twitter.com/pbb2024/status/1266765928227717120?s=19