Seolah Jawab Kekhawatiran Tengku Zulkarnain, Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Anti-Nuklir di Ibukota Baru
![]() |
ilustrasi |
Upaya pemindahan ibu kota baru di Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara akan diikuti pembangunan pangkalan militer.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun memberi perintah khusus kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait Pertahanan negara.
Baca: Tengku Zulkarnain Khawatir Ibukota Baru Dirudal Asing
Dilansir dari Sriwijaya Post, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dalam rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur, penempatan satuan TNI dan pangkalan militer akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara Pulau Kalimantan.
Hadi Tjahjanto mengatakan, penempatan pangkalan TNI berada di wilayah yang sama dengan Istana Kepresidenan, gedung MPR/DPR, serta gedung kementerian dan lembaga lainnya.
"Konsep penempatan satuan-satuan TNI dan pangkalan militer lainnya berada di Penajam Paser Utara.
Bersama Istana Presiden, gedung MPR/DPR, kementerian, lembaga negara, dan gedung kedutaan negara sahabat," kata Hadi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Oleh karena itu, dibutuhkan pengamanan penuh di lokasi ibu kota baru dari serangan musuh, baik di darat, laut, maupun udara.
Ia mengatakan, pembangunan sistem pertahanan itu meliputi penangkalan serangan rudal, pesawat udara musuh, roket, infiltran, sabotase siber, serta ancaman chemical biology, nuclear, dan explosive.
"Serta memiliki jalur pendekatan dalam mobilisasi kekuatan militer baik aspek darat, laut, maupun udara sebagai persiapan rencana kontijensi dan rute evakuasi VVIP," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar