Langsung ke konten utama

Militer IEA Taliban Afghanistan Kembali Perbaiki Peralatan Militer yang Dirusak AS dkk Sebelum Evakuasai

Militer IEA Taliban di Jalalabad, Afghanistan kembali memfungsikan sejumlah alutsista yang dirusak AS dkk sebelum evakuasi.

Sebuah pangkalan militer dekat Bandara Nangarhar menjadi workshop dan bengkel perbaikan untuk kemudian dapat digunakan.


Afghanistan belum mampu memproduksi suku cadang berbagai tipe alutsista buatan AS namun jika terpaksa harus digantikan dapat menggunakan suku cadang dari alutsista lain alias kanibalisme.

IEA Taliban bertekad terus meningkatkan kesiagaan pasukannya dengan terus melakukan restorasi dan perbaikan pada alutsista maupun pangkalan militer.

Sebagaimana diketahui, IEA Taliban mewarisi sekitar 500-an pangkalan militer di seluruh Afghanistan. Pemerintahan sebelumnya sempat kewalahan untuk melakukan perbaikan karena kurangnya biaya.

Namun karena IEA Taliban bekerja dari nol, tidak terlalu masalah bagi mereka untuk merawat dan memfungsikan kembali alutsista dan pangkalan tersebut karena belum terikat dengan anggaran, pangkat dan birokrasi lainnya.

Label:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aneh! Mesir Bantu LNA Libya, Netizen Malah Sibuk Romantisme Dinasti Firaun dan Utsmaniyah

Kampanye anti terorisme Libya yang dilaksanakan oleh pemerinatahan GNA Libya melawan milisi LNA Jenderal Haftar malah melebar kemana-mana. Secara politik GNA memang didukung oleh Turki, Qatar, NATO dll namun LNA juga didukung oleh Arab Saudi, UAE, Prancis, Rusia, Yunani dll. Namun usai Mesir mengerahkan pasukan ke perbatasan Libya untuk mendukung LNA, netizen di jagat Twitter malah sibuk dengan romantisisme Dinasti Firaun dengan Utsmaniyah Turki. Ada yang membandingkan peta luas wilayah yang pernah dikuasai oleh Firaun Mesir dengan peta Utsmaniyah. Namun ada juga yang menjelaskan perbandingan itu tidak sesuai konteks. Tapi seharusnya antara Utsmaniyah dengan Mamluk. Mamluk adalah Dinasti yang pernah berkuasa di Mesir dan pernah menghalau perluasan pasukan Mongol usai menduduki Baghdad. Namun secara darah, Mamluk sebenarnya adalah orang Turki juga yang bisa saja berasal dari berbagai ras. Lihat bernagai komentar netizen di sini: https://twitter.com/LNA2019M/status/1269685911
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Riwayat Penerbit Bulan Bintang

Kantor Penerbit Bulan Bintang Berbeda dengan Al-Maarif, Penerbit Bulan Bintang sejak awal berdiri pada 1951 sudah mematenkan diri mempublikasikan buku-buku berkualitas dan ditujukan untuk kelas menengah ke atas. Penerbitan yang diinisiasi Haji Abdul Manaf El-Zamzami aliah Haji Amelz ini pada masa jayanya mampu menerbitkan 120 judul buku dalam setahun. Ketika Orde Baru mulai menguat, Bulan Bintang tetap berani menerbitkan karya-karya para tokoh Masyumi yang kritis kepada rezim seperti Hamka, Mohammad Natsir, Mohamad Roem, juga Profesor Harun Nasution (hlm. 164-165). Baca:  Kisah Penerbit Buku Legendaris Bulan Bintang Dan Amelz, Sang Pendiri Asal Aceh Kedua penerbit ini memudar kejayaannya kala memasuki dasawarsa 1980-an. Keduanya dibelit masalah manajerial dan tak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar perbukuan. Eksistensinya mulai tergerus oleh penerbit-penerbit buku Islam baru yang muncul dengan langgam berbeda. ( baca selanjutnya )
Posting Komentar
Baca selengkapnya

95 Persen Netizen tak Yakin Dirut Baru @Imanbr Bisa Buat @TVRINasional Lebih Baik dari @TRTWorld dan @AJEnglish

Iman Brotoseno, kader PDIP, terpilih menjadi Dirut TVRI. Ternyata tak semua netizen yakin dengan kemampuan pengganti Helmi Yahya tersebut. Dalam sebuah polling di Twitter, hampir 95 persen yakin TVRI tak mampu bangkit di bawah kepemimpinan dirut yang baru itu. Baca sumber: https://twitter.com/pbb2024/status/1266765928227717120?s=19
Posting Komentar
Baca selengkapnya